Menyambut Ramadhan 1444 H, Yayasan Sahabat Alquran Nusantara meluncurkan program PETASAN PROBIOTIQ. PETASAN PROBIOTIQ dimaksud adalah Pesantren Tahsin Sya'ban dan Ramadhan - Program Bisa dan Istiqomah Tilawah Alquran.
Hadis ini memerintahkan agar kita membaca Alquran (iqra'). Makna Iqra sebagai derivasi dari kata qara’a-yaqro’u berarti membaca, menghimpun, menelaah, mendalami, meneliti, dan menyampaikan. Di surat al-‘Alaq 1-5, kata iqra’ diulang sebanyak dua kali, ini mengindikasikan bahwa Allah memberi pesan akan pentingnya mentradisikan membaca dalam kehidupan. di samping iqra' terdapat juga kata perintah untuk membaca yakni tilawah. Tilawah derivasi kata talaa-yatlu yang juga berarti membaca. Kata tilawah sendiri, dalam al-Qur’an disebut sebanyak 27 kali dalam berbagai bentuk di berbagai surat.
maka, kita memahami bahwa iqra', membaca adalah modal dasar sebagai seorang muslim. sebagaimana ia mengawali Kerasulan Muhammad Saw. Maka sangat perlu seorang muslim memiliki kemampuan membaca dan atau memantaskan diri untuk bisa membaca alquran dalam maknanya yang luas.
seorang muslim diharapkan mampu berinteraksi dengan intensif dengan alquran. diawali mengasah ketrampilan membacanya, hadits ini memerintahkan agar menjadikan Al Qur’an sebagai bacaan utama harian kita. Kelak Al-Qur'an akan menjadi sahabat di akhirat jika kita sudah membersamainya sejak di dunia. Jika kita menjaga kelestariannya dengan membaca dan berpegang teguh pada isi kandungannya, niscaya Al-Qur’an akan menjaga kita dengan memberikan syafaat/pertolongan di akhirat kelak.
Kalimat “Bacalah Al-Qur’an” dapat dipahami perintah membaca secara tekstual maupun perintah tadabbur isi kandungannya. Mayoritas ulama memahami perintah ini dengan membaca secara tekstual secara istiqamah setiap hari berdasarkan hadis-hadis tentang keutamaan membaca Al-Qur’an. Salah satunya sabda Rasulullah SAW dari Anas bin Malik RA,
“Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an siang atau malam 50 ayat niscaya tidak tergolong orang-orang yang melalaikan (Al-Qur’an), dan barangsiapa yang membaca Al-Qur’an 100 ayat niscaya tergolong orang yang taat, dan barangsiapa yang membaca Al-Qur’an 200 ayat niscaya Al-Qur’an tidak akan menghujatnya pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Sinni)
Kalimat “memberi syafaat kepada sahabatnya” menunjukkan bahwa syafaat itu tidak didapatkan dengan hanya sesekali membacanya, tetapi dalam semua kesempatan ia dibaca oleh sahabatnya. layaknya seorang sahabat, maka alquran menyertai setiap muslim dalam semua aktivitasnya baik ketika sendiri maupun berjamaah, ketika susah maupun senang, ketika lapang atau sempit, intinya setiap waktu senantiasa bersama alquran.
Kehadiran Al-Qur’an pada hari kiamat sebagai sahabat sejati pembacanya dengan tampil sebagai pemberi syafaat. Pada hari itu, Al-Qur’an akan tampil mengawal sahabatnya meniti jalan menuju surga. Syafaat Al-Qur’an mencegah seseorang jatuh dalam kobaran api neraka, sedangkan syafaat yang lain mengangkat dan menyelamatkan seseorang dari kobaran api neraka. Artinya seorang yang mendapatkan syafaat Al-Qur’an, ia akan tercegah dan tidak sampai jatuh dalam kobaran api neraka meskipun ia divonis sebagai penghuni neraka. Sementara orang yang mendapatkan syafaat selain Al-Qur’an, maka ia diangkat dari dalam kobaran neraka setelah merasakan panasnya api neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, silakan berkomentar dengan bijak. Belajar Quran Mudah dan Menyenangkan. Semoga Bermanfaat.