Rasulullah Shallallahualaihiwasallam bersabda:
 "Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Qur'an dan yang mengajarkannya. (HR. Bukhari)

Hadits ini menerangkan betapa mulianya kedudukan al-Qur'an, orang yang belajar, dan yang mengajarkannya.

Belajar al-Quran tidak hanya sebatas membacanya saja, tapi berusaha menghafal, memahami kandungan al-Qur'an dengan cara mentadabburi tafsirnya, serta mengamalkannya. siapa yang menggabungkan antara belajar dan mengajarkan al-Qur'an ini maka dialah sebaik-baik manusia.
Hadits inilah yang menjadikan seorang Tabiin bernama Abu Abdurrahman as-Sulami -rahimahullahutaala-, perawi hadits ini, terus mengajarkan al-Qur'an dalam waktu yang sangat panjang, dari masa kekhalifaan Utsman bin Affan -radhiyallahuanhu- sampai masa al-Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi. Itu karena beliau betul-betul memahami keutamaan orang yang mengajarkan al-Qur'an
maka beruntunglah kita yang memiliki semangat untuk kembali kepada al-Qur'an. Yaitu dengan membaca, menghafal, memahami dan mengamalkannya.